Friday, February 15, 2008

Penelitian tindakanan kelas (PTK)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
UNTUK GURU, DAN KEPALA SEKOLAH

PERSYARATAN PENELITIAN OLEH GURU
• HARUS TERLIHAT UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN
• HARUS MENGENAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MUTU SISWA, jadi SUBJEKNYA HARUS SISWA
• HARUS DILAKUKAN SENDIRI, BUKAN MINTA BANTUAN ORANG / PIHAK LAIN


ALUR PENALARAN DALAM KARYA ILMIAH

MASALAH ---------------------------- TUJUAN



TEORI PEMBAHASAN



IDE / GAGASAN SENDIRI

KESIMPULAN --------- DILAKSANAKAN
MELALUI PENE-
LITIAN TINDAKAN
PRINSIP PERENCANAAN

- S = Specific, khusus, tertentu
- M = Managable, dapat dilaksanakan
- A = Acceptable, dapat diterima
- R = Realistic, terdukung sumber daya
- T = Time-bound, ada batasan waktu

HAL-HAL PENTING DALAM ALUR PENALARAN

1. Masalah: sebagai alasan ada bukti data / fakta lapangan; akan lebih jelas apabila dilengkapi tabel atau bagan.
2. Tujuan: target secara spefisifk yang ingin dicapai melalui penulisan ini.
3. Teori: sekurang-kurangnya 5 (lima) sumber;
* bukan pedoman / acuan / ketentuan dari SK
* bukan kamus tetapi - konsep (pengertian)
- prinsip (hubungan sebab-akibat)
* dipilih terbitan mutakhir
* tertera dalam daftar pustaka
* nama orang ditulis tanpa gelar; orang Indonesia namanya tidak dibalik (?)

4. Pembahasan: menghubungkan antara teori dengan masalah ---- menerapkan teori untuk memecahkan masalah, tetapi mungkin dapat didukung data untuk masalah yang akan dipecahkan.
5. Ide atau gagasan asli penulis:
a. bukan kutipan dari teori
b. bukan ide yang terlalu umum/sudah banyak dikenal
tetapi
Ide / gagasan cemerlang, khusus dari penulis
a. Ikuti rumus Smart
b. Untuk meyakinkan, berikan gambaran tentang kondisi
dan situasi kelas yang masalahnya akan dipecahkan.

IDE /GAGASAN DAN SIMPULAN

1. TIDAK DILAKSANAKAN ---- menjadi KARYA TULIS TINJAUAN

2. DILAKSANAKAN ---- menjadi PENELITIAN TINDAKAN

PENELITIAN TINDAKAN:

- MERUPAKAN KEGIATAN TINDAKAN PERBAIKAN
- DIGARAP SECARA SISTEMIK UNTUK MENINGKATKAN YANG SUDAH ADA
- BUKAN berpijak TEORITIK TETAPI PADA KONDISI lapangan

MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Refleksi
Refleksi

Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS I
SIKLUS II
?

CIRI-CIRI PENELITIAN TINDAKAN

1. MERUPAKAN KEGIATAN NYATA, HASIL PEMIKIRAN YANG DIRANCANG GURU UNTUK MENINGKATKAN MUTU KBM
2. MERUPAKAN TINDAKAN YANG DIBERIKAN OLEH GURU KEPADA SISWA
3. TINDAKAN HARUS TAMPAK NYATA BERBEDA DARI BIASANYA – HARUS TIDAK SEPERTI BIASANYA
4. TERJADI DALAM SIKLUS SEPERTI EKSPERIMEN, TETAPI BERKESINAMBUNGAN; MINIMUM DUA SIKLUS
5. HARUS ADA PEDOMAN YANG JELAS SECARA TERTULIS, DIBERIKAN KEPADA SISWA AGAR DAPAT MENGIKUTI TAHAP DEMI TAHAP.
6. TERLIHAT ADANYA UNJUK KERJA SISWA SESUAI PEDOMAN TERTULIS YANG DIBERIKAN OLEH GURU
7. ADA PENELUSURAN TERHADAP PROSES, DENGAN PEDOMAN PENGAMATAN YANG SUDAH DISIAPKAN
8. ADA EVALUASI TERHADAP HASIL DENGAN INSTRUMEN YANG RELEVAN
9. KEBERHASILAN TINDAKAN DILAKUKAN DALAM BENTUK REFLEKSI, DAPAT MELIBATKAN SISWA YANG DIKENAI TINDAKAN
10. HASIL REFLEKSI HARUS TERLIHAT DALAM PERENCANAAN SIKLUS BERIKUTNYA

PENELITIAN TINDAKAN

1. BUKAN TINDAKAN UNTUK MATERI TETAPI MENCOBAKAN CARA, PENDEKATAN ATAU METODE

2. UTAMAKAN PADA PROSES TINDAK DAN HASIL AKHIR.


KESALAHAN UMUM APA YANG BANYAK DILAKUKAN GURU?

1. HANYA PEMBELAJARAN BIASA
PENJELASAN:
GURU MERASA SUDAH MELAKUKAN PENINGKATAN, PADAHAL SEBETULNYA BARU MERUPAKAN HAL YANG BIASA / HARUS DILAKUKAN, TETAPI SELAMA INI GURU BELUM MELAKUKAN (???)

CONTOH:
1. MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA
2. MENGGUNAKAN ALAT PELAJARAN
3. MENGEVALUASI ASPEK AFEKTIF
4. MENGANALISIS PORTOFOLIO
5. MENGANALISIS HASIL ULANGAN

2. PENELITIAN TINDAKAN BUKAN EKSPERIMEN KOMPARASI

APA MAKSUDNYA?

LETAK TITIK-TITIK KRUSIAL
1. PADA PERENCANAAN SIKLUS KE-1
a. ikuti rumus SMART
b. baru rencana siklus ke-1 saja
c. ada pedoman tertulis

2. PADA PELAKSANAAN
a. dijelaskan langkah-langkahnya
b. utamakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

3. PENGAMATAN:
a. dijelaskan, apa yang dilakukan
b. kapan – berapa lama
c. instrumennya apa

4. REFLEKSI
a. siswa dilibatkan
b. pendapat digali dengan apa?
c. ada kesimpulan


CONTOH JUDUL PTK

• PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA
• PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH
• MENINGKATKAN MINAT SISWA MELALUI PORTOFOLIO
• MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE KOOPERATIF JIGSAW
• LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


Penelitian Tindakan Kelas
- Penelitian tindakan khusus
- Dilakukan tindakan berikutnya
- Agar didapat informasi yang mantap thd dampak tindakan
- Dicermati proses dan akibat tindakan

PRINSIP PTK
1. Tidak menganggu komitmen guru sebgai pengajar
2. Pengumpulan data tidak menuntut waktu berlebihan sehingga menganggu PBM.
3. Metodologi yang digunakan taat azas PTK.
4. Masalahnya muncul dari pengajar yang paling merisaukan.
5. Konsisten dan peduli terhadap prosedur dgn tugas
6. Tidak mengenal kelompok eksperimen dan kontrol

PTK TINDAKAN KELAS

Dilakukan GURU

Meningkatkan
Praktek
Pembelajarannya
(1) Rencana
(2) Tindakan
(4) Refleksi Evaluasi
(3) pengamatan, Analisis Hasil


KARAKTERISTIK PTK
Permasalahan praktis di klasKolaborasi sesama penelitiAda upaya perbaikan/peningkatanEfektivitas metode/teknik/prosesTidak untuk digeneralisasikanTidak perlu populasi dan sampel


Langkah PTK
Identifikasi dan analisis masalah (apa, mengapa, bagaimana?)Merumuskan Masalah hub.variabelnya jelasdan dpt diuji.Merumuskan tindakan (altenatif, pilih, cara pengujiannya)Melaksanakan Tindakan (rencana, lakukan, amati hasil)Melakukan Refleksi (analisis, tarikkesimpulan untuk tindakan berikutnya…)

Menyusun Usulan Penelitian
Kegiatan awal membuat KTI

Judul Penelitian PT
A. Pendahuluan
1. Latar belak masalah,
2. Rumusan masalah,
3. Tujuan
4. Manfaat
5. Cara pemech
masalah

B Landasan teori/Pustaka
C. Metode Penelitian/ Prosedur penelitian
FORMAT USULAN PTK

PENDAHULUAN
n LATAR BELAKANG MASALAH, KONDISI NYATA DI KELAS
n RUMUSAN MASALAH
n TUJUAN PENELITIAN
n MANFAAT PENELITIAN
n CARA PEMECAHAN MASALAH

CONTOH JUDUL PTK:
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR TERHADAP PELAJARAN IPS MELALUI DISKUSI PARTISIPATIF PADA SISWA KLAS II SMP

RUMUSAN MASALAH:
= APAKAH DISKUSI DAPAT MENDORONG SISWA BELAJAR LEBIH BERSEMANGAT
= APAKH SISWA BERPIKIR KERAS DALAM BICARA WAKTU MENDAPAT GILIRAN
= APAKH SISWA DAPAT MENGUASAI MATERI DGN BAIK SETELAH MENGIKUTI METODE DISKUSI PARTISIPATIF
= BAGAIMANA PERKEMBANGAN MINAT SISWA TERHADAP METODE DISKUSI PATISIPATIF

PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI:
n SEMANGAT SISWA MENGIKUTI PELAJARAN IPS
n SEBERAPA BESAR KESUNGGUHAN SISWA BERPIKIR WAKTU MENDAPAT GILIRAN
n PENINGKATAN HAIL PENGUASAAN SISWA TERHADAP MATERI PELAJ.IPS
n TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN IPS

KAJIAN PUSTAKA
n KEMUKAKAN TEORI YG BERKAITAN DGN MASALAH YANG DITELITI (motivasi belajar & diskusi partisip)
n TUNJUKAN ADANYA HUBUNGAN ANTARA masalah DAN tindakan YG akan DILAKUKAN
n BUKAN HANYA PENJELASAN TTG PENGERTIAN TENTANG TEORI SAJA
n DIAKHIRI DGN HIPOTESIS TINDAKN

METODE PENELITIAN
n KEMUKAKAN SETTING PENELITIAN
n JUMLAH SIKLUS dan URAIKAN TAHAP PADA SETIAP SIKLUS (PERENCANAAN, PELAKSANAAN, OBSERVASI, DAN REFLEKSINYA)
n KEMUKAKAN TINDAKAN YG DILAKU- KAN GURU DAN APA SISWANYA
n INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN

HIPOTESIS PTK
n MAKNA : TINDAKAN DILAKSANAKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH
SEBAGAI UPAYA ADANYA PERUBAHAN/PERBAIKAN
n BENTUK : TINDAKAN DILAKSNK DAMPAK PERBAIKAN

n CONTOH : JIKA KEGIATAN DISKUSI PARTISIPATIF DIOPTIMALKAN, MAKA MINAT BELAJAR SISWA AKAN MENINGKAT SECARA MEYAKINKAN.

KELEMAHAN UMUM
n JUDUL TIDAK MENGGAMBARKAN PTK
n CARA PEMECAHAN MASALAH TIDAK JELAS
n EKSPERIMEN/UJI COBA DILAKUKAN
n KEGIATAN TIAP SIKLUS TIDAK TERGAMBAR TAHAPANNYA.
n WAKTU PENELITIAN TIDAK SESUAI

MENYUSUN LAPORAN
n BAGIAN DALAM LAPORAN :
A. BAGIAN AWAL BERISI:
= HALAMAN JUDUL
= HALAMAN PENGESAHAN
= KATA PENGANTAR
= DAFTAR ISI
= DAFTAR LAMPIRAN

B. BAGIAN INTI BERISI:

BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : KAJIAN TEORI & PUSTAKA
BAB III: METODE PENELITIAN
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHSAN
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

C. BAGIAN PENUNJANG
n DAFTAR PUSTAKA
n LAMPIRAN – LAMPIRAN:
PROGRAM PEMBELAJARAN
INSTRUMEN PENELITIAN
HASIL KERJA SISWA (SAMPEL)
DAFTAR HADIR SISWA
FOTO KEGIATAN

INDIKATOR YANG DIPERLUKANPADA LAPORAN PTK
n ABSTRAK (MAKS. 200 KATA)
n PENDAHULUAN LATAR BELAKANG: MASALAH NYATA RUMUSAN MASALAH: SPESIFIK, ADA TUJUAN DAN MANFAAT
n KAJIAN PUSTAKA: MEMUAT KAJIAN TEORI MEMUAT TEMUAN HASIL PENELITIAN KERANGKA BERPIKIR ARGUMENT
n METODOLOGI KEJELASAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN SERTA TAHAPAN PADA SETIAP SIKLUS TEKNIK PENGAMBILAN DATA DENGAN INSTRUMEN RELEVAN
n HASIL DAN PEMBAHASAN GAMBARAN UMUM KONDISI KLAS, TEMUAN DARI SIKLUS KE SIKLUS DGN GAMBARAN ASPEK-ASPEK PERUBAHAN
· KEMUKAKAN PERUBAHAN YANG TERJADI SELAMA PROSES TINDAKAN BERLANGSUNG. (KEDISIPLINAN SISWA, KONDISI KELAS, KEBERANIAN SISWA MENGAJUKAN PENDAPAT, PRESTASI SISWA DSB)
· PEMBAHASAN (RANGKUMAN DARI SELURUH SIKLUS) AKAN LEBIH BAIK DIBANTU TABEL/GRAFIK.
n SIMPULAN DAN SARAN
· SIMPULAN URAIAN TEMUAN POKOK HASIL
· SARAN YANG SESUAI DGN TEMUAN
n DAFTAR PUSTAKA PENULISAN SESUAI DGN RUJUKAN YANG DIGUNAKAN DAN PENULIAN SESUAIKAN ATURAN
n LAMPIRAN DOKUMEN YANG DIGUNAKAN DAN DIANGGAP PENTING

Bagian ISI Laporan:
1. PENDAHULUAN:
· Latar belakang masalah (kemukakan secara jelas disertai data faktual yang dijumpai di klas).
· Kemukakan penting nya masalah tersebut dipecahkan.
· Rumuskan masalahnya secara jelas
· Tujuan penelitian kemukakan secara tuntas sesuai dengan masalahnya.
· Manfaat penelitian
· Kemukakan secara jelas bagaimana cara pemecahan masalah yang akan dilakukn


2. Kajian Teori
· Jabarkan teori, konsep, atau hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian yang dipermasalahkan.
· GUNAKAN kajian tersebut untuk menjelaskan bahwa tindakan itu dapat mengatasi masalah.
· Uraikan variabel bebas secara rinci, termasuk bagaimana cara pelaksanaan tindakan atau action yang akan dilakukan.
· Kemukakan secara jelas variabel tindakan
· dan masalah yg dipecahkan serta kemungkinan hipotesis atas tindakan tersebut.

3. Metode Penelitian
· Jabarkan rancangan penelitiannya, berapa siklus, uraikan tahapan tiap siklus, intrumen, termasuk memvalidasi
· Perlu diingat tahapan tiap siklus {ren cana, tindakan, observasi, refleksi}
· Jelaskan tindakan di tiap siklus, langkah dan hasil evaluasi-refleksi, uraian tindakan selanjutnya, dan indikator keberhasilannya

BAB IV. LAPORAN PENELITIAN

GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN
DISKRIPSI DATA
KEMUKAKAN DATA HASIL PENELITIAN YANG MELIPUTI KONDISI KELAS, AKTIVITAS SISWA, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA, KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TIAP SIKLUS
C. PEMBAHASAN
RANGKUM TIAP ASPEK DALAM SATU TABEL DAN DIBAHAS

4. HASIL PENELITIAN
n Paparkan kondisi lapangan yg diperoleh.
n Diskripsikan semua data yang didapat di tiap siklus, dan sajikan dalam tabel.
n Analisis data yg sesuai, sajikan hasilnya
n Rangkum analisis semua siklus tiap apek dlm satu tabel sehingga menjawab hipotesis serta masalahnya.
n Pada PTK diskripsikan data perubahan pada tiap siklus serta simpulkan untuk semua siklus yang dicapai.

5. SIMPULAN DAN SARAN
Tulis simpulan-simpulan hasil penelitian yang didapat, urutkan sesuai dengan rumusan masalah.
Berdasarkan hasil penelitian, tulis saran-saran yang diperlukan (bagaimana sarannya kepada siapa dengan didasarkan pada simpulan yang diperoleh)

BAGIAN PENUNJANG:
DAFTAR PUSTAKA
n LAMPIRAN:
- PROGRAM PEMBELAJARAN
- INSTRUMEN PENELIT.
- SAMPLE HASIL LB. KERJA SISWA
- FOTO KEGIATAN
- DAFTAR HADIR SISWA

CONTOH JUDUL PTK
n PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BER BASIS KERJA ILMIAH MENGGUNAKAN LOCAL MATERIAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA
n MODEL PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENDEKATAN REALISTIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
n MENINGKATKAN MOTIVASI RUTINITAS SHOLAT MELALUI METODE PEMAKNAAN BACAAN SHO- LAT PADA SISWA KLS 1 SMP 2 PANTI JEMBER
n MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJA- RAN KOOPERATIF METODE JIUGSAW (STUDI DI SMP 4 PURWOKERTO)
n MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMA TIKA MELALUI MODEL KONSTRUKTIVITAS PADA SISWA KLS V SD 30 KENDARI.
n MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJASKES MELALUI PENDE- KATAN PERMAINAN DI SMPN 19 PALEMBANG.
materi kuliah PTK

TERIMA KASIH ANDA TELAH MENGUASAI MATERI INI
n SEMOGA MENUMBUHKAN SEMANGAT DALAM MEMACU PROFESI ANDA

Friday, November 23, 2007

PENGOLAHAN ABON IKAN

PENGOLAHAN ABON IKAN
1. Penngertian abon
Pada prinsipnya abon ikan merupakan suatu cara pengawetan kombinasi antara perebusan , penngkukusan dan pengngorengan serta penambahna bumbu bumbu tertentu . Produk yanng dihasilkan mempunyai tkstur yang lembut, rasa dan aroma yang khas (spesifik). Abon ikan dapat digunakan unytuk lauk makan nasi, teman makan roti maupun ssebagai isi beberapa makanan kecil. Biasanya abon ikan dapat bertahan seama 3 – 4 bulan

2. Bahan
Biasanya abon dibuat dari daging sapi atau daging kebau, tetapi di daerah penghasil ikan banyak dijumpai abon ikan. Pada umumnya abon ikan dibuat dari daging ikan cakalang / tongkol, tuna dan ikan cucut. Apabila menggunkan ikan cucut, setelah ikan disiangi, kemudian di potong potong, sebaiknya direndam dalam air bersih atau air yang mengalir, untuk menghilangkan bau amoniak (NH3 )

3. Bumbu
Untuk pembuatan abon sebanyak 1 kg bahan diperlukan :
- Ketumbar 300 g - Bawang merah 250 g
- Bawang putih 30 g - Jahe 20 g
- Asam 10 g - Garam 30 g
- Gula merah 300 – 500 g - Seraih/kamijara 3 tangkai

4. Cara Pengolahan
a. Penyiangan
Ikan disiangi yaitu dipotong kepala, dibuang isi perutnya dan dipotong-potong melintang (steak) untuk memudahkan pengukusan, kemudian dicuci sampai bersih.

b. Pengukusan
Ikan dikukus sampai matang, untuk memudahkan pengambilan daging dan memisahkan dari duri dan tulang, kemudian dicabik-cabik hingga menjadi serpihan halus dan sama besar.

c. Pembuatan bumbu
Bumbu yang telah disediakan dalam ukuran tertentu dihaluskan, kemdian dicampur dengan daging yang telah menjadi serpihan hingga merata.

d. Penggorengan
Daging yang telah dicampur dengan bumbu kemudian digoreng dengan minyak atau tanpa minyak. Selama menggoreng harus diaduk-aduk supaya tidak hangus. Bila abon telah berwarna kuning kecoklatan diangkat.

e. Penirisan
Setelah abon diangkat dari wajan kemudian abon ditirskan, untuk memisahkan minyak dan abon. Untuk menambah aroma dan rasa yang lezat dapat ditambahkan bawang goreng pada abon yang elah matang. Alat penirisan dapat menggunkan press atau dengan menggunakan alat sentrifus.
Alur proses pengolahan abon ikan

IKAN
BUANG ISI PERUT
DISIANGI


DIPOTONG-POTONG MELINTANG


DICUCI

DIKUKUS

DIDINGINKAN


DIAMBIL DAGINGNYA (PISAH DAGING DARI TULANG)

DAGING DICABIK-CABIK

DITIMBANG

BUMBU BUMBU DIHALUSKAN


DAGING DICAMPUR DENGAN BUMBU
Diaduk aduk supaya tidak hangus

DIGORENG

DITIRISKAN

DIBUNGKUS

mikrobiologi

MIKROBIOLOGI

Mikrobiologi adalah ilmu tentang seluk beluk mikroorganisme, ilmu ini berkembang pesat setelah ditemukan mikroskop oleh Anthoni van Leuwenhoeck. Yang dimaksud mikro organisme adalah makhluk hidup yang berukuran mikroskopik atau tidak dapat diamati dengan mata telanjang, mikroorganisme tersebut adalah virus, bakteri, jamur, dan protozoa. Pada umumnya protozoa tidak dimasukkan dalam mikro organisme. Perkembangan mikrobiologi ini lebih pesat setelah diyakini bahwa penyakit dsebabkan oleh mikrobia. Seperti dinyatakan oleh Robert Kock yanng dikenal dengan postulat Kock yaitu :
1. Mikroorganisme yang dicurigai haruslah selalu kedapatan bila penyakit sedanng berjangkit,
2. Mikroorganisme haruslah dapat diambil dari situ untuk diadakan piaraan murni
3. Jika mikroorganisme piaraan itu ditularkan pada binatang yang sehat, haruslah menimbulkan penyakit yang sama
4. Mikroorganisme itu harus kedapatan lagi untuk diambil serta dipiara murni

SALMONELOSIS

SALOMNELOSIS

Salmonelosis adalah keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella ( S. thyphi, S. enteritidis, S.choeraesius).
Ciri-ciri bakteri Salmonella yaitu :1. Bentuk batang, 2. Bereaksi gram positif, 3. motil, dapat bergerak, 4. Tidak membentuk spora, 5. Dapat memfermentasi glukosa dengan membentuk gas, 6. Tidak dapat memfermentasi laktosa dan sukrosa

Bakteri ini menyerang saluran gastro intestin yang menyebabkan sakit perut secara mendadak, masa inkubasinya 8 – 48 jam, menunjukkan gejala diare encer/ berair, kadang-kadang disertai lendir dan darah, deman, mual, dan muntah, suhu badan tinggi (39o C). Gejala ini dapat terjadi selama 5 hari. Dapat mengakibatkan kematian.
Infeksi Salmonella serinng disebabkan oleh vektor hewan tingkat rendah dan meninfeksi manusia melalui makanan.
Cara pencegahannya dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Memasak denngan baik
2. Menyimpan makanan pada suhu beku
3. Melindungi makanan terhadap pencemaran oleh binatang pengnerat dan lalat
4. Pemeriksaan kesehatan pekerja
5. Menggunakan metoda pengolahan yangn sesuai
6. Menjaga kebersihan pribadi dengan cara –cara yang sehat.
Bila diketemukan kasusu infeksi Salmonella harus segera dilaporkan ke Dinas Kesehatan. Dengan demikian dapat segera diambil langkah penangananya dengan tepat.

botolisme

BOTOLISME

Botolisme adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan/mabuk makanan karena pengaruh racun yang dihasilkan oleh Clostridium botolinum. Botolinum merupakan racun yang bersifat neurotoksin yaitu racun yang menyerang syaraf dan bersifat tidak tahan terhadap panas.
Ciri-ciri Clostridium botolinum antara lain : 1. Bentuk batang berukuran 0,5 – 0,8 x 3,8 mikron, 2. Bereaksi positif terhadap pengecatan gram, 3. Koloni tunggal, berpasangan atau bentuk rantai, 4. Menyebar/tidak bergerombol, 5. Membentuk spora yang berbentuk oval pada ujung sel, 5. motil, peritrikus.

Gejala-gejala keracunan botolinum antaralain mengalami kesulitan berbicara, biji mata melebar, penglihatan ganda, mulut terasa kering, mual dan muntah, tidak dapat menelan, kelumpuhan dapat terjadi pada kandung kemih dan otot sekitarnya, setelah beberapa hari tidak dapat bernafas dan jantung tidak bekerja.
Keracuan ini kesembuhannya lambat, tetapi efek lainnya tidak ada.Racun botolinum ini sangat kuat, kadar 33 x 10-8 mg dapat mengakibatkan kematian pada tikus.dan pada kadar 24 x 10-6 dapat mengakibatkan kematian pada manusia. Pencegahan keacunan botolinum yaitu dengan memanaskan dengan waktu yang lama pada makanan sudah yang disimpan lama.
ANTIBOTIK

Antibiotik adalah suatu zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme sebagai alat pembela diri tehadap gangguan mikroorganisme lain. Selain antibiotik mikrobia masih mempunyai alat perlidungan terhadap lingkungan yang tiak cocok yaitu dengan membentuk lapisan lendir di luar sel yang disebut kapsul.
Antibiotik ini di dunia kedokteran dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikrobia. Mikrobia yang dapat menghasilkan antibiotik antaralain :
Jamur Penicilium sp menghasilkan pinisilin
Jamur Aspergyllus sp menghasilkan amphisilin
Streptomyces sp menghasilkan streptomisin
Bacillus brevis menghasilkan tirotrisin
Bacillus substilis menghasilkan basitrasin
Polimyxa menghasilkan polimiksin

Penggunaan antibiotik untuk pengobatan harus dengan pengawasan dokter karena kesalahan dalam penggunaan dapat mengakibatkan kekebalan / resistensi. Antibiotik ini kejanya dalam tubuh makhluk hidup mempunyai spektrum yang berbeda sehingga mempunyai cara kerja yang spesifik.

mengenalkeracunan produk perikanan

MENGENAL KERACUNAN PRODUK PERIKANAN

Racun / toksin
Toksin adalah zat yang dihasilkan mikroorganisme yang dapat membunuh makhluk hidup yang lain. Toksin dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu endotoksin dan eksotaoksin. Endotoksin yaitu toksin yang berada di dalam sel mikroba, toksin ini tidak berbahaya bagi makhluk lain. Eksotoksin yaitu toksin yang terdapat diluar sel mikroorganisme, toksin iniberbahaya karena dapat meracuni makhluk lain.
Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh bebberapa hal antara lain :
Makanan yang kurang matang memasaknya
Penyimpanan makanan pada suhu yang tidak sesuai
Bahan makanan berasal dari sumber yang tidak bersih
Penggunaan alat yang tidak bersih/tercemar
kesehatan pekerja yang tidak baik
Cara pengolahan/pengawetan yang tidak sempurna.
Untuk menghidarkan bahaya keracunan makanan produk perikanan dapat dilakukan dengan menghindarkan dari ke 6 kondisi di atas. Perlakuan juga dapat diterapkan pada makanan dari bahan lain.
Mikrobia yang sering mengakibatkan keracunan pada produ perikanan antaralain :
1. Salmonella thyphi, S. enteritidis, S. choleraesius penyebab sakit perut
2. Clostridium botolinum, C. perfringen penyebab pusinng, mual dan muntah
3. Staphylococcus aereus penyebab gatal-gatal alergi
4. Vibrio parahaemolyticus ,V. cholerae penyebab kolera
5. Shigella desentrie penyebab sakit desentri
6. Escherichia coli penyebab mencret/ diare dll

Keracunan yang disebabkan oleh mikrobia ini sangat berbahaya misalnya racun botolinum yang dihasilkan oleh Clostridium botolinum pada kadar 0,0024 mg dapat mengakibatkan kematian pada manusia. Sedangkan pada tikus kadar 0,0000033 mg apat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu makanan yang mengandung Clostridium botolinum harus dibuang atau diolah ulang untuk campuran pakan ternak.